PENGAMATAN UNIT BIOGAS SKALA
INDUSTRI
(Laporan Kunjungan Energi
Terbarukan)
Oleh
:
Burhannudin (1014071059)
JURUSAN TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2012
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Biogas merupakan salah satu sumber
energi baru terbarukan yang dapat di manfaatkan. Biogas dengan bahan kotoran sapi merupakan salah satu, bahan yang
baik dalam pembuatan biogas. Terdapat tiga faktor penting yang mempengarui
banyak kuantitas gas yag dihasilkan, yaitu rasio unsur N dan C, pH dan
temperatur.
Lampung merupakan salah satu
provinsi yang banyak peternak sapi. Kotoran sapi yang selama ini dibiarkan saja
dapat menyebabkan polusi udara. Kotoran sapi jika ingin digunakan untuk pupuk
bagi tanaman tidak dapat langsug digunakan sebagai pupuk, harus dibiarkan dulu
beberapa minggu. Pada waktu pembiaran itulah maka membuat bau udara yang tidak
sedap. Bau udara yang tidak baik dapat mencemari lingkungan dan juga mengganggu
kesehatan bagi mausia maupun hewan.
Kotoran sapi yang telah digunaka
dalam pembuatan biogas dapat dimanfaatkan untuk pupuk. Kandungan pupuk yang
digunakan untuk biogas dan tidak digunakan sama, sehingga tidak merugikan jika
ingin digunakan pupuk bagi tanaman.
Permasalahan energi diprediksi oleh
para ahli akan menjadi permasalahan utama dalam lima puluh tahun kedepan. Oleh
karena itu perlu kita fikirkan suatu
energi yang dapat diperbaharui dan tidak mengganggu keseimbangan alam. Biogas
merupakan energi yang sangat baik untuk dikembangkan dalm masyarakat, selain
pembuatan istalasi yang relatif murah faktor keamanan jika memasak menggunakan
biogas, juga menjadi point tambah.
1.2 Tujuan
Praktikum
Adapun tujuan dari dilakukannya
kunjungan ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui tentang biogas berskala
Industri, pemanfaat luaran dari biogas tersebut.
2. Mengetahui biaya yang dibutuhkan
untuk pembuatan unit biogas Industri.
3. Membandingkan dengan unit biogas
skala rumah tangga.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1 Definisi Biogas
Biogas merupakan gas yang dihasilkan dari hasil
fermentasi bahan-bahan organik seperti, kotoran hewan atau kotoran manusia dan
disimpan di dalam tempat yang tertutup. Komponen terbesar biogas adalah Methana
(CH4, 54-80%-vol) dan karbondioksida (CO2, 20-45%-vol) serta sedikit H2, N2 dan
H2S. Biogas dapat digunakan dalam berbagai keperluan seperti memasak,
penerangan, pompa air, boiler dan sebagainya.
Bahan
baku
Biogas berasal dari hasil fermentasi bahan-bahan
organik diantaranya:
a.
Limbah tanaman : tebu, rumput-rumputan, jagung, gandum dan lain-lain.
b.
Limbah dari hasil produksi :minyak, bagas, penggilingan padi, limbah sagu.
c.
Hasil samping industri : tembakau, limbah pengolahan buah-buahan dan
sayur-sayuran,
dedak, kain dari tekstil, ampas tebu dari industri gula dan
tapioka,
industri tahu (limbah cair).
d.
Limbah perairan : alga laut, tumbuh-tumbuhan air
Penggunaan
limbah sebagai bahan baku biogas memerlukan metode pengumpulan, penyiapan,
penanganan dan penyimpanan yang memadai. Pemilihan metode didasarkan pada sifat
dan jumlah bahan baku yang bervariasi. Sifat alami bahan baku
adalah
padatan, semipadatan atau cairan. Sejalan dengan itu sistem penanganannya
harus
sesuai dengan kondisi setempat(Anonim,2012).
2.2 Manfaat Biogas
Hasil sampingan ternak berupa limbah, semakin besar
skala usaha semakin besar pula limbah yang dihasilkan. Limbah tersebut jika
tidak di kelola dengan baik, maka akan
menimbulkan pencemaran lingkungan. Oleh karena itu untuk mengatasi limbah
tersebut, diciptakan teknologi biogas yang memanfaatkan limbah ternak menjadi
energi. Keuntungan dari biogas yaitu dapat digunakan untuk memasak dan tenaga
listrik, limbah dari biogas tersebut dapat diolah menjadi pupuk padat dan cair
yang dapat digunakan langsung pada tanaman.
Departemen
Pertanian (2009) dijelaskan bahwa manfaat energi biogas adalah sebagai
pengganti bahan bakar khususnya minyak tanah dan dipergunakan buntuk memasak.
Dalam skala besar, biogas dapat digunakan sebagai pembangkit tenaga listrik,
disamping itu produksi biogas juga menghasilkan sisa olahan kotoran ternak yang
langsung dapat digunakan sebagai pupuk organik pada tanaman atau budidaya
pertanian. Biogas mempunyai banyak manfaat. Biogas merupakan hasil penguraian
bahan organik dan menghasilkan gas yang dapat digunakan sebagai sumber energi,
baik energi listrik, gas untuk memasak, pengganti minyak tanah(Anonim,2012).
2.3 Alat pembangkit biogas
Ada dua tipe alat pembangkit
biogas atau digester yaitu :
1. Tipe
terapung (floating type)
Tipe terapung dikembangkan di India
yang terdiri atas sumur pencerna dan di atasnya ditaruh drum terapung dari besi
terbalik yang berfungsi untuk menampung gas yang dihasilkan oleh digester.
Sumur dibangun dengan menggunakan bahan-bahan yang biasa digunakan untuk
membuat fondasi rumah, seperti pasir, batu bata, dan semen. Karena dikembangkan
di India, maka digester ini disebut juga tipe India. Pada tahun 1978/79 di
India terdapat l.k. 80.000 unit dan selama kurun waktu 1980-85 ditargetkan
pembangunan sampai 400.000 unit alat ini.
2. Tipe
kubah tetap (fixed dome type)
Tipe kubah adalah berupa digester
yang dibangun dengan menggali tanah kemudian dibuat bangunan dengan bata,
pasir, dan semen yang berbentuk seperti rongga yang ketat udara dan berstruktur
seperti kubah (bulatan setengah bola). Tipe ini dikembangkan di China sehingga
disebut juga tipe kubah atau tipe China (lihat gambar). Tahun 1980 sebanyak
tujuh juta unit alat ini telah dibangun di China dan penggunaannya meliputi
untuk menggerakkan alat-alat pertanian dan untuk generator tenaga listrik.
Terdapat dua macam tipe ukuran kecil untuk rumah tangga dengan volume 6-10
meter kubik dan tipe besar 60-180 meter kubik untuk kelompok(Anonim,2012).
BAB III
METODELOGI PRAKTIKUM
Praktikum ini adalah praktikum mata
kuliah Energi Terbarukan yang diajar oleh DR.,Ir.,Agus Haryanto M.P. Pokok
dari praktikum ini adalah tentang proses pembuatan Biogas skala besar, yang
dilakukan dengan cara pengamatan di Desa Negeri Katon, Kecamatan Natar,
Kabupaten Lampung Selatan, tepatnya ke kelompok tani PD SEMANGAT JAYA pada
tanggal 11 Nopember 2012.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil Pengamatan
No
|
Hasil pengamatan
|
Nilai
|
Satuan
|
1
|
Luas lahan
|
9
|
ha
|
2
|
produksi perhari
|
45
|
ton
|
3
|
Pekerja
|
200
|
orang
|
4
|
Panjang kolam biogas
|
75
|
m
|
5
|
lebar kolam biogas
|
30
|
m
|
6
|
dalam kolam biogas
|
5
|
m
|
7
|
volume digester
|
11.250
|
m3
|
8
|
isian biogas
|
180
|
m/hari
|
9
|
NRT
|
62,5
|
hari
|
4.2
Pembahasan
Dari kunjungan kami ke daerah negeri katon tepatnya ke
kelompok tani PD SEMANGAT JAYA, kami melihat sistem biogas yang ada disana,
menurut literature bahwa Pemanfaatan biogas memegang peranan penting dalam manajemen limbah karena metana merupakan gas rumah kaca yang lebih berbahaya dalam pemanasan global bila dibandingkan dengan karbon dioksida. Karbon dalam biogas merupakan karbon yang diambil dari atmosfer oleh fotosintesis tanaman, sehingga bila dilepaskan lagi ke atmosfer tidak akan menambah jumlah karbon diatmosfer bila dibandingkan dengan pembakaran bahan bakar fosil. Saat ini, banyak negara maju meningkatkan penggunaan biogas yang dihasilkan baik dari limbah cair maupun limbah padat atau yang dihasilkan dari sistem pengolahan biologi mekanis pada tempat pengolahan limbah. Komposisi biogas bervariasi tergantung dengan asal proses anaerobik yang terjadi. Gas landfill memiliki konsentrasi metana sekitar 50%, sedangkan sistem pengolahan limbah maju dapat menghasilkan biogas dengan 55-75% CH4.
menurut literature bahwa Pemanfaatan biogas memegang peranan penting dalam manajemen limbah karena metana merupakan gas rumah kaca yang lebih berbahaya dalam pemanasan global bila dibandingkan dengan karbon dioksida. Karbon dalam biogas merupakan karbon yang diambil dari atmosfer oleh fotosintesis tanaman, sehingga bila dilepaskan lagi ke atmosfer tidak akan menambah jumlah karbon diatmosfer bila dibandingkan dengan pembakaran bahan bakar fosil. Saat ini, banyak negara maju meningkatkan penggunaan biogas yang dihasilkan baik dari limbah cair maupun limbah padat atau yang dihasilkan dari sistem pengolahan biologi mekanis pada tempat pengolahan limbah. Komposisi biogas bervariasi tergantung dengan asal proses anaerobik yang terjadi. Gas landfill memiliki konsentrasi metana sekitar 50%, sedangkan sistem pengolahan limbah maju dapat menghasilkan biogas dengan 55-75% CH4.
Pada pemanfaatan ditempat ini biogas digunakan untuk kegiatan
bertani yang ada didalamnya, dimulai dari pabrik yang menggunakan gas ini untuk
kegiatannya seperti open aci atau untuk
mengopen onggok, kemudian warga yang dapat menggunakan gas ini untuk kehidupan
sehari-hari seperti memasak dan lain-lain, hasil outlet atau luaran digester
dari pembuangan kotoran sapi ini digunakan untuk pupuk cair bagi tanaman ladang
yang ada ditempat itu.
Pada awalnya ditempat ini dari awal mula dibangun mempunyai
luas 1 hektar kemudian lambat laun tempat ini menjadi luas dan hingga sekarang
mempunyai luas 9 hektar dengan 4 pabrik aci yang tersebar diberbagai daerah.
Sekarang PD Semangat Jaya telah mempekerjakan karyawannya kurang lebih 200
orang, tepung aci yang telah diolah rata-rata produksinya sebanyak 45 ton perhari. Ditempat ini juga menghasilkan
limbah-limbah berupa elot, limbah kulit onggok, limbah cair hasil biogas dan
limbah onggok, pada limbah kulit onggok digunakan untuk pakan ternak sapi.
Kemudian dari sisi spesifikasi biogasnya, disini biogas
ditempat ini memiliki panjang 75 meter, lebar 30 meter, dan dalam 5 meter.
Kemudian gas yang dialirkan menggunakan pompa bertenaga diesel supaya mempunyai
tekanan yang kuat, Lalu disambung dan disalurkan menggunakan pipa ke kompor
atau ke oven aci yang ada dipabrik,
Dari perhitungan yang kami dapat bahwa volume digester yang
didapat sebesar 11250 m3 atau sebesar 11.250.000 liter. Kemudian
untuk isian perhari biogas tersebut sebesar 180 m3 atau sebesar
180.000 liter/hari. Jadi NRT yang didapatkan untuk perharinya sebesar 62,5 hari.
BAB
V
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang
bisa diperoleh dari hasil pengamatan biogas diatas adalah sebagai berikut :
1.
Sumber utama penghasil biogas adalah
berasal dari kulit singkong.
2.
Isian biogas per hari yang bisa
dihasilkan dari digester dengan volume 11.250 m3 adalah sebesar 180 m3.
3.
Nilai NRT yang dihasilkan untuk perharinya adalah
sebesar 62,5 hari.
DAFTAR
PUSTAKA
http://www.alpensteel.com/article/67-107-energi-bio-gas/1049--biogas-sebagai-sumber-energi-alternatif.html
No comments:
Post a Comment